Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Bromo, Ingin ku melihat mu lagi

Tumben hari ini (Selasa, 27 Maret 2012) saya dan teman sekamar kost menggoreng kerupuk udang yang sangat banyak (kira-kira 2 kg kerupuk kering). Ini bukan sembarang kerupuk loh, karena kami menggoreng kerupuk udang asli dari pulau Bawean, yang kata temanku pulaunya sangat cantik. Beberapa waktu sebelumnya kami mendapat oleh-oleh makanan khas pulau Bawean.

Mau tau gak kenapa kami menggoreng kerupuk yang sangat banyak??? hehehe seperti mau hajatan saja. Bukan, itu buat sangu kami untuk jalan-jalan ke gunung Bromo di Jawa Timur. Ihhhhh ketara bokek banget ya, sangunya kerupuk. Aihhhh memangnya gue pikirin yang penting senangnya bukan kepalang bisa jalan-jalan ke Bromo.

Sudah sejak lama saya tahu dari internet dan beberapa orang temen kalau gunung Bromo itu bagusnya luar biasa, alhamdulillah besok kami akan berangkat kesana. Berangkatnya dengan harga murah lagi, hehehe cuma iuran Rp.60.000/orang. Kami berjumlah sepuluh orang yang merupakan teman-teman kursus bahasa Inggris di Pare. Bagi orang yang pernah belajar di Pare-Kediri pasti tau dech setiap minggunya mesti ada rombongan siswa dari berbagai kursus yang jalan-jalan ke Bromo, Bali atau tempat-tempat wisata lainnya yang dikoordinir oleh lembaga kursus.  Perjalanan kami kali ini termasuk yang nekat dan mandiri, karena secara keuangan kami kelola sendiri namun tidak lupa kami mengajak salah satu guru sebagai guide hehehe.

Gorengan kerupuk sudah beres, lalu packing pakaian. Ga banyak sie yang kami bawa, sesuai saran teman2 yang sudah pernah kesana pokoknya jangan lupa bawa jaket yang tebal, sarung tangan, kaos kaki dan masker karena dingin sekali. Yah, walaupun belum tahu segimana dinginnya, namun kami siapkan saja (sedia payung sebelum hujan).

Dari desa Tulung Rejo-Pare-Kediri kami berangkat jam 21.30 karena perhitungannya sekitar jam 3 pagi besok kami sampai di puncak Bromo. Kenapa harus pagi2 sekali tiba disana??? awalnya sie agak aneh tapi ya ngikut aja lah, sing penting aman karena kami rental kendaraan sendiri dari uang iuran tadi (jiaaaaah berasa bawa mobil pribadi cuy !!). Benar sekali kami tiba jam 3 pagi di perkampungan kaki gunung, sialnya ga sempat liat indahnya sepanjang perjalanan karena gelap.

Tiba di perkampungan, saya pikir itulah lokasi yang dituju ternyata bukan !!! kawan. Mobil yang kami sewa dilarang masuk ke lokasi wisata Bromo, sehingga kami harus sewa mobil lain untuk naik ke puncak. Di perkampungan itu memang sudah disiapkan juga penyewaan jaket yang super tebal dan besar dengan berbagai model, jadi bagi yang lupa bawa jaket jangan khawatir. Harga sewanya murah kok sekitar Rp.15.000-25.000/jaket. Disana juga kami menyewa mobil "pick up" yang harganya Rp.200.000/mobil dengan tujuan 3 lokasi wisata (melihat sunrise, kawah, pasir berbisik, dan savana/bukit teletubies).

Wahhhh dingin sekali ketika melanjutkan perjalanan ke puncak, sampai-sampai menggigil. Tapi apa boleh buat demi kepuasan melihat ciptaan yang kuasa, pokoknya lanjutkan!!!. tiba di puncak ternyata disana sudah mulai berdatangan wisatawan yang lainnya. Ada juga yang sewa mobil hartop dan motor trill ke puncak sana. Tapi saya juga melihat ada rombongan wisatawan yang pakai motor besar, semacam kompoi begitu. Berarti dibolehkan dong masuk ke lokasi, mungkin dengan prosedur khusus yang belum saya tahu. OK lah ga masalah yang penting saya dan teman-teman bisa sampai tujuan dengan selamat.

perjalanan selalu menanjak dan semakin tinggi semakin dingin, sesampai di lokasi kami langsung masuk ke kios2 yang tersedia di lokasi. seperti tempat wisata yang lain, kios2 tersebut menjual makanan ringan dan berat, dan berbagai macam cendera mata. Namun saya tidak tertarik untuk membeli apapun, yang mnjadi perhatian saya adalah sebuah tungku arang/anglo yang terbuat dari gerabah menyala di setiap kios disana. Rupanya itu memang disiapkan untuk para pelanggan yang ada disana sekedar menghangatkan tangan. Yah saya dan teman-teman sangat menikmati kehangatan dari tungku tersebut sambil menunggu waktu yang tepat melihat sunrise.


beginilah cara kami menikmati keindahan bumi Indonesia @Bromo.

 Selain wisatawan domestik Bromo juga menjadi tempat yang banyak menghadirkan wisatawan mancanegara...seperti opa dan oma yang berasal dari Inggris ini.

Berkumpul menghangatkan tangan di tungku arang, sambil menunggu sunrise muncul

Indah sekali bukan???

Pake kamera pocket aja bagus, apalagi pakai kamera yang mahal itu ya!!! hehehehe

Pertemanan yang menyejukkan sesejuk pagi hari di Bromo, backgroundn-nya cantik secantik kami.

Subhanalloh...itu warna natural loh tanpa edit digital. Photo ini hanya dikurangi sizenya.

Lihat keceriaan kami, aihhhhh gak inget umur ya. Eh jangan salah loh aksi kami ini di photo-in juga sama bule-bule yang sedang berdiri depan kios-kios hehehe

Ini nich action di Pasir berbisik. Pasirnya lembut banget. Karena masih pagi jadi pasirnya masih lembab. Menurut sopir mobil kami: kalau pasirnya sudah kering maka terdengar hembusan pasir ditiup angin, makanya disebut pasir berbisik. oke masuk akal juga!!!!

Ini nich savana nya, berasa photo di luar negeri gitu...Indonesia gitu lohhhhhhh. Photo ini idenya Mr.Arif (our teacher). Keren abisssss!!!!

Itu tuch yang namanya bukit teletubies....apa iya film teletubiesnya shooting disni??? abis mirip banget kan!!!

 Ngos-ngosan mendaki gunungnya, apalagi menurut berita seminggu sebelum kami datang terjadi banjir lahar dingin. Memang masih nampak sie bekasnya. Kami berdiri disetengah perjalanan menuju puncak.
Oh iya coba lihat dibawah sana, tanah yang datar itu loh!!! disana kita bisa sewa kuda dan jalan-jalan pakai kuda. bagi kalian yang belum bisa berkuda jangan khawatir ntar eksisnya bisa dibantu ama yang punya kuda alias di bimbing gitu. Satu kuda sewanya Rp.50.000 (tergantung tawar menawar juga sie). Ketika kami hendak naik ke atas, ada beberapa tukang kuda menawarkan untuk mengantar kami ke atas, namun kami lebih menilih jalan kaki. 

lihatlah, asapnya masih terus keluar. Tapi asik loh bisa photo disini, harus ada keberanian tentunya disertai dengan hati2 karena bisa-bisa tergelincir kemudian cemplung dech.

Tepat di kaki gunung ada Pure (tempat ibadah saudara/i yang beragama hindu). Tuhan pemilik alam...


Indonesia itu sangat indah, boleh lah saya bilang kalau Indonesia itu miniaturnya dunia (keindahannya loh ya). Rasanya ingin sekali bisa datang lagi dan melepas tawa ditempat ini. Sampai-sampai saya pernah berfikir (ingin membuat album photo post wedding) di tempat ini. Ahaaaaaa Bromo, ingin ku melihat mu lagi...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar