Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Panen Sayuran Kecamatan Hanakau-Sukau

Cuaca lumayan cerah akan tetapi di sebelah Barat Gunung Pesagi terlihat kabut hitam. Teman ku berkata "disana sedang hujan deras". Walaupun demikian tidak urung niat kami untuk pergi ke Danau Rananu bagian selatan yaitu tepat di Pekon Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat. Danau Ranau yang masuk ke Propinsi Lampung hanya 1/4 bagian saja, selebihnya masuk ke wilayah propinsi Palembang, tepatnya tempat wisata ini berada di perbatasan kedua propinsi tersebut.



Dari Hanakau melalui kecamatan Sukau yang ibukota kecamatannya berada di balik bukit. Sepanjang perjalanan di kecamatn ini kami melihat beberapa petani berlalu lalang membawa sayuran yang diangkut menggunakan sepeda motor dan ada juga menggunakan mobil angkut pick up. Ada juga beberapa rumah yang teras depannya dipenuhi oleh karung-karung yang berisi sayuran seperti: kol, wortel, buncis, terong ungu, kentang dan masih ada yang lainnya. Melihat petani membawa hasil panen itu, saya merasa senang karena mereka bisa menikmati berbagai macam sayuran tanpa harus membeli. Akan tetapi saya tidak tahu berapa harga jual petani tersebut. Bahkan dalam mobil saya sempat bicara kepada salah seorang teman bahwa "petani sayuran kurang memiliki posisi tawar yang tinggi terhadap sayuran yang mereka miliki.Petani dianggap sebagai pihak yang sangat membutuhkan pembeli, sehingga merekapun patuh kepada harga yang ditetapkan oleh pembeli. Jika tidak begitu maka sayuran yang mereka miliki akan busuk dan merugi." Begitulah betapa ketergantungan petani dengan para pembeli tanpa harus bisa menentukan harga sendiri.

Kecamatan yang kami lalui ini memang terkenal dengan produksi sayur-mayurnya. Temanku berkata bahwa " sayur mayur tersebut dijual ke Kabupaten Lampung Tengah, Bandar Lampung bahkan pulau Jawa". Petani langsung menjual kepada pengepulnya, dan kemudian pengepul kepada distributor, selanjutnya saya juga belum tahu bagaimana alur sayuran tersebut sampai kepada konsumennya. Yang jelas ada alur yang pendek dan ada alur yang panjang, menurut saya ini dipengaruhi oleh kualitas sayuran. Sayuran yang kualitasnya biasa saja lebih cepat sampai kepada konsumen yang berjarak lebih dekat. Sementara sayuran yang kualitasnya baik akan sampai kepada konsumen yang jaraknya lebih jauh dan masuk di sistem pasar modern (mall). Hal ini juga sangat berkaitan dengan harga, biasalah segala sesuatu yang masuk ke mall akan lebih mahal karena sudah ditambah biaya pelayanan dan pajak. Namun masyarakat kota biasanya lebih suka belanja disana dibandingkan pasar tradisional karena pelayanan dan tempat yang aman nyaman, meningkatkan status seseorang dan lebih percaya bahwa segala sesuatu yang dijual di mall lebih bagus kualitasnya dibanding pasar tradisional.

Bicara kualitas sebenarnya simple saja, yaitu menggunakan bahan-bahan kiamia atau organik dalam masa produksi tanamnya. Mayoritas produsksi tanam sayuran petani dalam jumlah besar (untuk jual) menggunakan kimia mulai dari pupuk, pertisida, insektisida dan fungisida. Tentu saja ini sangat membahayakan para konsumen. Apalagi kebiasaan ibu rumah tangga yang terkadang kurang teliti tentang hal tersebut. Melihat tekstur sayuran segar dan kelihatan bersih dari pasar tanpa sadar bahwa sayuran tersebut sudah terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang sangat berbahaya.

Tentu saja masalah ini sudah menjadi perhatian, yaitu solusinya adalah kembali ke alam yaitu pengelolaan tanaman dengan organik. Memanfaatkan potensi alam hewani dan hayati sebagai bahan penyeimbang serangga dan jamur yang lebih dikenal dengan pestisida nabati.  Sementara pupuk menggunakan kotoran hewan peliharaan mereka yang dikenal dengan pupuk kandang. Namun solusi ini tidak mudah diterima oleh para petani karena dianggap ribet dan membutuhkan waktu yang lama, sementara kimia lebih instan dan mudah didapatkan. Namun demikian harus terus menerus digiatkan agar petani tidak tergantung lagi dengan bahan-bahan kimia dalam produksi sayur-mayur. Amin










  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

razone wanennoor mengatakan...

ehem ehem.. yang di pegunungan.. suasana alam yag sejuk..

Asnani Azzasharma mengatakan...

Iya nie...3 bulan kedepan lagi ada kegiatan di seputaran Lambar. oh iya minggu kemarin saya ke Way Tenong loh hehehe mau mampir tapi yang punya rumahnya lagi di Metro :-)

Posting Komentar